FT UPNVJ – Lumpur yang lengket, pakaian yang kotor, serta tantangan medan yang cukup sulit tidak menyurutkan semangat para peserta dalam kegiatan penanaman mangrove di Hutan Lindung Kawasan Hutan Angke Kapuk pada Sabtu, 22 Februari 2025. Mereka dengan penuh antusias rela menaiki akar-akar mangrove yang rapat, membersihkan sampah, dan menanam pohon demi menjaga kelestarian ekosistem pesisir Jakarta Utara.
Kegiatan bertema “Hijaukan Pesisir dan Lestarikan Negeri Indonesia Tercinta” ini merupakan inisiatif dari Korps Alumni Resimen Mahasiswa, berkolaborasi dengan Fakultas Teknik dan Resimen Mahasiswa UPN “Veteran” Jakarta. Sejak awal acara, peserta sudah disuguhkan dengan pengalaman unik, seperti mendapatkan edukasi langsung yang menarik dari petugas konservasi mengenai pentingnya ekosistem mangrove serta cara menanam yang benar.
Namun, tantangan sesungguhnya baru dimulai. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok yang masing-masing memiliki tugas berbeda. Ada yang membersihkan sampah di area sekitar hutan lindung, ada yang menanam di area dermaga jembatan bambu, ada yang harus menyeberang menggunakan perahu ke tanah timbul, bahkan ada yang dengan penuh keberanian langsung terjun ke lumpur untuk menanam bibit mangrove.
Tak jarang, peserta harus menghadapi tantangan lain seperti medan berlumpur yang dalam dan hewan liar seperti monyet yang berkeliaran di sekitar mereka. Meski begitu, semua tetap bersemangat dan saling membantu agar kegiatan berjalan dengan lancar.
Hasil dari kegiatan ini pun sangat membanggakan. Sebanyak kurang lebih 30 karung penuh berisi sampah berhasil dikumpulkan dan 100 bibit mangrove berhasil ditanam. Lebih dari sekadar aksi nyata dalam menjaga lingkungan, kegiatan ini juga menumbuhkan rasa kebersamaan, kepedulian, dan semangat bela negara di kalangan peserta.
Setelah semua kegiatan selesai, para peserta membersihkan diri dan mengabadikan momen dengan sesi foto bersama. Kegiatan ini pun resmi ditutup dengan doa dan harapan agar aksi serupa dapat terus dilakukan di masa mendatang. Dengan semangat yang tinggi dan kepedulian terhadap lingkungan, mereka telah membuktikan bahwa menjaga alam bukan sekadar wacana, melainkan aksi nyata yang harus terus dilestarikan.
