FT UPNVJ – Fakultas Teknik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) melaksanakan kegiatan Tinjauan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Semester Ganjil Tahun Akademik 2025/2026 pada Selasa, 23 September 2025. Acara berlangsung di Aula Tanah Airku, Kampus 2 UPNVJ, dan dihadiri oleh jajaran pimpinan dekanat beserta seluruh dosen dari setiap program studi di lingkungan fakultas.
Kegiatan ini dipimpin oleh Plt. Dekan FT, Dr. Muchamad Oktaviandri, dan hadirnya Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. Henry Binsar H Sitorus, yang sekaligus membuka acara dan memberikan arahan awal. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya tinjauan perencanaan pembelajaran. “RPS jangan hanya sekadar dokumen, melainkan fondasi proses belajar mengajar agar capaian pembelajaran dapat terukur dan terjamin. Kami berharap setiap dosen benar-benar menyelaraskan RPS dengan CPL dan CPMK yang ditetapkan,” ujarnya.
Agenda utama dari tinjauan ini adalah untuk mengevaluasi sejauh mana dosen di tiap program studi telah menyusun dan mengumpulkan RPS sesuai ketentuan. Dengan begitu, proses pembelajaran dapat dipastikan berjalan lancar dan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai target.
Selain itu, kegiatan ini juga berfokus pada keterkaitan antara Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) dengan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK). CPL menggambarkan kompetensi utama yang harus dimiliki lulusan suatu program studi, sementara CPMK merupakan turunan yang lebih spesifik dari tiap mata kuliah. Dengan keterhubungan yang jelas, setiap mata kuliah diharapkan memberi kontribusi nyata terhadap kompetensi lulusan.
Melalui diskusi dan pengumpulan data RPS, fakultas teknik ingin memastikan bahwa semua prodi memiliki gambaran capaian yang jelas. Hasil tinjauan ini juga akan menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki kekurangan, menyesuaikan strategi, serta mengantisipasi tantangan yang mungkin muncul selama proses pembelajaran semester ganjil.
Kegiatan tinjauan RPS ini menegaskan komitmen FT UPNVJ dalam menjaga kualitas akademik, sekaligus menjadi momentum penting dalam memastikan proses pembelajaran tetap relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat.
